Prof Dr H Muhammad Ali Ramdani STP MT saat ini masih ada masyarakat yang belum mengetahui keberadaan dan eksistensi kampus PTKI. Padahal, selama ini PTKI telah memberi warna positif bagi pembangunan bangsa.
Sementara itu, Kasubag Humas dan Publikasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, H Mohamad Arifin MpdI yang hadir dalam kegiatan tersebut menerangkan, kampus keagamaan Islam negeri satu-satunya di wilayah III Cirebon ini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah media, baik cetak maupun online.
Dia mengatakan, hal itu untuk menyebarkan informasi yang masif dengan tujuan terciptanya citra lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag yang positif. Terlebih, kata Arifin, IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam waktu dekat akan bertransformasi dari IAIN menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
“Semua kegiatan yang dilaksankan IAIN Syekh Nurjati Cirebon terus kita publikasikan secara masif. Terutama program dan rencana besar kampus agar dapat diketahui masyarakat secara luas. Terlebih kampus kami akan bertransformasi menjadi UISSI. Itu harus terus dipublikasikan secara masif,” ucapnya.
Agar, imbuh Arifin, UISSI ter-branding dengan baik yang dapat menggambarkan kampus di bawah naungan Kemenag ini merupakan kampus masa depan dengan berbagai kecanggihan teknologinya.
“Ini juga untuk mengangkat citra lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag agar lebih meningkat lagi. Karena, sebagus dan sebaik apapun pembangunan yang ada di kampus kalau tidak dipublikasikan, siapa yang akan tahu itu,”
Untuk itu, Arifin menjelaskan, humas dan publikasi merupakan wajah branding suatu lembaga. Karena, melalui bidang tersebut semua narasi yang akan disampaikan, diolah terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.
Sehingga, dia menerangkan, bagian humas perlu dilibatkan dalam semua kegiatan yang ada di lembaga. Hal itu bertujuan agar humas dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipublikasikan untuk meningkatkan citra lembaga dan mendapat branding yang positif.
“Membangun branding itu tidak sebentar, membutuhkan konsistensi dan dukungan juga. Kenapa brand-brand besar tetap memasang iklan dan melakukan publikasi? Itu untuk mempertahankan branding dan mempertahankan pasar. Begitupun lembaga, harus secara masif melakukan publikasi agar eksistensi dan perkembangannya dapat diketahui masyarakat,” tuturnya.