
Cirebon, 2 Oktober 2025 — Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengadakan Ujian Munaqosyah sebagai bagian akhir dari proses studi mahasiswa. Bertempat di Gedung O FUA pada 2 Oktober, sidang skripsi ini menjadi tahap penting yang harus dilalui untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.). Dalam ujian tersebut, mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan penguji yang terdiri dari para guru besar dan pakar SPI. Penilaian dilakukan secara menyeluruh, mencakup kualitas substansi penelitian, ketepatan metodologi, serta kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dan mempertahankan argumen secara kritis.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menegaskan bahwa ujian munaqosyah merupakan tahapan akhir yang berfungsi sebagai penyaring mutu akademik lulusan. Ia menjelaskan bahwa proses ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari tanggung jawab ilmiah yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum menyandang gelar sarjana. “Munaqosyah adalah bukti bahwa gelar sarjana tidak hanya simbol prestasi, tetapi hasil dari proses akademik yang ketat dan terukur. Melalui mekanisme ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkomitmen melahirkan lulusan sejarah yang kompeten, kredibel, dan berintegritas,” ujarnya.
Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI), Aah Syafa’ah, M.Ag., menuturkan bahwa pelaksanaan sidang munaqosyah juga berperan sebagai ajang kontribusi ilmiah mahasiswa dalam memperkaya khazanah pengetahuan. Ia menjelaskan bahwa tema-tema skripsi yang diangkat mahasiswa SPI mencakup beragam bidang, mulai dari sejarah sosial dan budaya hingga perkembangan peradaban Islam. “Melalui munaqosyah ini terlihat bahwa mahasiswa tidak sekadar menyusun penelitian, tetapi juga menghadirkan gagasan dan narasi baru yang relevan dengan konteks kekinian,” ujarnya.

Peserta Sidang Munaqosah dari Jurusan SPI hari ini terdiri dari empat mahasiswa, yakni:
1. Farhani Nurazizah
2. Muhammad Alie Husen
3. Alfin Adam
4. Muhammad Farhan
Ujian Munaqosyah tidak sekadar menjadi tahap akhir penilaian, tetapi juga wujud transparansi akademik. Pelaksanaannya yang terbuka menunjukkan bahwa gelar S.Hum diperoleh melalui proses ilmiah yang sah dan berkualitas. Selain itu, kegiatan ini menegaskan peran Jurusan SPI sebagai ruang lahirnya intelektual muda sejarah yang berkontribusi memperkaya wacana peradaban Islam, baik di tingkat lokal maupun global.
Bagi mahasiswa, munaqosyah menjadi ajang pembuktian kesiapan mental dan intelektual sekaligus pengakuan atas kapasitas ilmiah mereka. Melalui ujian ini, Jurusan SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan komitmennya melahirkan lulusan yang kritis, berintegritas, dan siap berkontribusi sebagai agen pencerahan lewat riset sejarah yang bernilai bagi masyarakat.