Selasa, 27/19 Prodi SPI Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Mengadakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) sebagai salah satu bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan tema, “Reservasi Situs Sumur Wasiat di Desa Kepongpongan Kec. Talun Kab. Cirebon.” Ada tiga pihak yang hadir yaitu, perwakilan dari IAIN Syekh Nurjati sebagai penyelenggara yang dihadiri langsung oleh dekan FUAD Dr. Hajam, M.Ag. Kaprodi SPI Aah Syafaah, M.Ag., dan dosen-dosen SPI. Dari Pihak Keraton Kanoman diwakili oleh Elang Aji beserta beberapa perwakilannya. Sementara dari masyarakat, dihadiri oleh kepala desa Kepongpongan dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar.
Dr. Hajam, M.Ag., menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini selain menjalankan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi, adalah dalam rangka menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan kearifan lokal di tengah gempuran budaya global yang dapat merusak dan bisa jadi menghilangkan peninggalan sejarah yang bermuatan nilai-nilai kebijakan sebagai tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, tugas akademisi kampus harus meneliti dan menyerap nilai-nilai kebijakan melalui peninggalan budaya materiil atau benda-benda situs untuk ditransformasikan dalam dunia pendidikan dan masyarakat luas.
Seperti diketahui, di desa Kepong-pongan terdapat situs yang dinamai Sumur Wasiat. Ada lima titik sumur peninggalan sejarah sejak abad ke 14-15 yang hingga kini meskipun di musim kemarau airnya tetap bersih. Belum ada riset ilmiah yang dapat memberikan penjelasan secara detail baik secara arkeologis maupun historis. Karena itu Prodi SPI, Keraton Kanoman, dan masyarakat sekitar ingin mendorong agar ada kajian lebih mendalam serta dapat melestarikan situs tersebut agar memiliki dampak luas secara ekonomi dan sosial-budaya. Karna tidak menutup kemungkinan dapat dibangun menjadi desa wisata atau village tourism sebagaimana yang saat ini mulai berkembang di beberapa daerah di Indonesia.
Dr. A. Opan Safari, M.Hum sebagai pemateri dari Prodi SPI memandang perlu melestarikan situs lokal seperti yang ada di Kepongpongan agar masyarakat di sekitar tahu sejarah dan nilai-nilainya sehingga masyarakat sekitar juga ada rasa memiliki dan ikatan sosial bisa lebih terbangun.
Ke depan harapannya, SPI terus mengembangkan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) melalui peninggalan sejarah dan kebudayaan agar dapat mendorong kesadaran sejarah dan budaya sehinga juga berdampak terhadap dimensi kehidupan yang lebih konkret.