Prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Internasional Mobility Program ke Universiti Islam Melaka Malasyia
Keraton dan Pesantren Cirebon Jadi Sorotan dalam Seminar Internasional Universitas Melaka: Sentra Keilmuan dan Peradaban Islam

UIN Siber Cirebon (Malaysia) – Dalam rangkaian kegiatan International Mobility Program (IMP) yang diselenggarakan oleh Universitas Melaka (UNIMEL) Malaysia, Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Aah Syafaah, M.Ag., menjadi narasumber utama dengan mengusung tema “Terbentuknya Pusat-pusat Islam di Cirebon: Keraton, Pesantren, serta Tradisinya”. Acara ini berlangsung padaJum’at, 11 Oktober 2024, pukul 08.45 waktu Malaysia dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dari UNIMEL.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya:
- Mohd Kadri bin Md Saleh, Penolong Pendaftar Unit Komunikasi Korporat
- Dr. Zuraidah binti Hassan, Timbalan Pengarah Institut Kajian Tuah
- Ustaz Muhammad Norazam bin Nordin, Pensyarah Fakulti Keilmuan Islam (FKI)
- Ustaz Ahmad Faqil bin Ibrahim, Pensyarah FKI
- Ustaz Muhammad Hamizan bin Abd Aziz, Pensyarah FKI
- Muhammad Azienudin bin Mustafa, Unit Komunikasi Korporat
- Muhamad Rusyduddin bin Mohamad Nasir, Penolong Pendaftar Unit Antarabangsa
Dalam pemaparannya, Aah Syafaah menjelaskan bagaimana Cirebon, sebagai salah satu pusat peradaban Islam di Nusantara, memainkan peran penting dalam pengembangan Islam melalui dua lembaga utama: Keraton dan Pesantren. Ia menguraikan sejarah panjang Islamisasi yang dimulai dari Samudra Pasai dan Malaka, hingga peran para tokoh awal dakwah di Cirebon sebelum kehadiran Sunan Gunung Jati, seperti Haji Purwa, Pangeran Walangsungsang, dan Syekh Nurjati.
Aah Syafaah juga menyoroti perkembangan Keraton di Cirebon yang kini terdiri dari empat keraton besar, serta kemunculan pesantren sebagai bentuk respon terhadap intervensi kolonial. Ia menjelaskan bagaimana pesantren di Cirebon mengalami modernisasi pendidikan sambil tetap mempertahankan tradisi pengajian Kitab Kuning. Tradisi-tradisi ini tetap dilestarikan hingga hari ini, menjadikan Cirebon sebagai sentra keilmuan dan peradaban Islam yang unik di Indonesia.
Dalam sambutannya, Aah juga mengajak pihak UNIMEL untuk menjalin kerjasama yang lebih erat, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan memperkuat hubungan akademik antara kedua institusi.
Antusiasme dari peserta seminar begitu terasa, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait topik yang dibahas. Pihak UNIMEL sangat tertarik dengan sejarah Islamisasi di Cirebon dan bagaimana pesantren mampu bertahan serta berkembang di tengah modernisasi.
Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, turut menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Beliau menyatakan rasa bangganya atas kolaborasi dengan UNIMEL dan berharap program semacam ini dapat terus mempererat hubungan antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Universitas Melaka.
Dengan kegiatan ini, Cirebon kembali menjadi sorotan dalam konteks keilmuan dan peradaban Islam di Nusantara, memperkuat posisinya sebagai pusat studi Islam yang relevan di era modern.
Dr. Zaenal Masduqi Dorong Kolaborasi Akademik Internasional: Dari Kajian Sejarah Ternate hingga Temuan Dinar Dirham di Nusantara

UIN Siber Cirebon (Malaka, Malaysia) – Pertemuan bersejarah antara delegasi Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), dan kalangan akademisi Universitas Islam Malaka (UNIMEL), yang merupakan rangkaian kegiatan International Mobility Program (IMP), berlangsung sukses. Dr. Zaenal Masduqi sebagai anggota delegasi FUA UIN SSC, membawa dua pokok utama dalam perbincangan ini: kajian sejarah melalui PKSB (Pusat Kajian Sejarah dan Budaya) dan temuan bersejarah Dinar Dirham di Nusantara. Jum’at, (11/10/2024).
Pada kesempatan tersebut, Dr. Zaenal Masduqi memperkenalkan PKSB sebagai lembaga di bawah Jurusan SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang rutin mengadakan diskusi tentang tema sejarah dan budaya lokal hingga internasional, melalui webinar bulanan. Untuk Oktober ini, tema yang diusung adalah “Perdagangan di Kota Dagang Ternate.” Dr. Zaenal memohon partisipasi akademisi UNIMEL sebagai narasumber, yang disambut antusias oleh pimpinan UNIMEL. Mereka menyetujui partisipasi Dr. Kamaruzzaman sebagai narasumber tambahan, sehingga tema diperluas menjadi “Kota Dagang Ternate dan Malaka Dulu dan Kini.”
Selain itu, Dr. Zaenal juga memaparkan tentang temuan penting di pantai Sumatra Utara, khususnya terkait Dinar Dirham, yang ditemukan di Situs Bongal dengan logo Daulah Umayah dan Abbasiyah. Penemuan artefak ini memperkuat bukti bahwa Islam sudah masuk ke Nusantara sejak abad 1-2 Hijriyah. Koin-koin Dinar, Dirham, dan Fulus yang ditemukan kemudian digunakan dan ditiru oleh lebih dari 40 kerajaan Islam di Nusantara sebagai alat tukar. Pernyataan ini didukung oleh sejarawan UNIMEL, Dr. Zuraidah, yang mengonfirmasi bahwa bukti-bukti serupa juga ditemukan di Malaka.
Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini dan menegaskan kebanggaannya atas hubungan erat antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Universitas Melaka. Ia berharap program-program seperti ini dapat terus memperkuat hubungan kedua institusi dan memperluas wawasan sejarah serta budaya Islam di Nusantara dan kawasan.
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mempererat kerjasama akademis antar dua universitas dan memperkaya kajian sejarah Islam di Asia Tenggara.
Lisma Amelia Mahasiswi FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Perkenalkan Cirebon sebagai Kota Wisata dalam Program International Mobility di Universiti Islam Melaka

UIN Siber Cirebon (Melaka, Malaysia) – Pada hari Jum’at, 11 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan International Mobility Program (IMP), delegasi Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), berkolaborasi dengan Universiti Islam Melaka (UNIMEL) Malaysia untuk menggelar sesi berbagi antar mahasiswa. Salah satu delegasi mahasiswa yang berpartisipasi, Lisma Amelia, mahasiswi semester 5, membawakan presentasi yang bertemakan “Cirebon: City of Tourism” kepada civitas akademika UNIMEL.
Dalam presentasinya, Lisma memperkenalkan Cirebon sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata sejarah dan budaya, yang memiliki banyak kesamaan dengan Melaka. Ia menyoroti bahwa kedua kota ini terletak di wilayah pesisir—Melaka di Pantai Barat Semenanjung Malaysia dan Cirebon di Pantai Utara Pulau Jawa—dan memiliki pelabuhan terkenal pada masa kejayaannya di abad ke-15, yaitu Pelabuhan Muara Jati di Cirebon dan Pelabuhan Melaka. Ia juga membandingkan bangunan bersejarah, seperti Gedung Keresidenan di Cirebon dengan The Stadhuys di Melaka, keduanya merupakan peninggalan penting dari masa kolonial Belanda.
Selain itu, Lisma menyoroti berbagai daya tarik wisata yang dimiliki Cirebon, mulai dari wisata sejarah, tradisi, religi, seni, hingga wisata kuliner dan bahari. Ia merangkum delapan kategori wisata utama yang dapat dinikmati di Cirebon, termasuk wisata belanja dan wisata alam. “Kesamaan antara Cirebon dan Melaka di sektor pariwisata ini menjadikan kedua kota memiliki potensi besar untuk dikunjungi oleh wisatawan asing, baik karena sejarah, budaya, maupun keindahan alamnya,” tutur Lisma.
Presentasi ini diharapkan menjadi jembatan awal bagi kalangan akademisi UNIMEL untuk mengenal lebih dekat Cirebon, serta membuka peluang penelitian ilmiah dan kolaborasi lebih lanjut antara kedua universitas.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan kolaborasi ini. “Saya sangat bangga dengan hubungan erat yang telah terjalin antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Universiti Islam Melaka. Semoga program seperti ini terus memperkuat hubungan akademik dan memperluas wawasan kita tentang sejarah dan budaya Islam di Nusantara dan kawasan,” ujar Dr. Anwar.